Monday, September 10, 2018

Oxidation And Reduction Protocols

Oksidasi senyawa organik merupakan keadaan terjadinya pembentukan ikatan antara karbon dan atom yang lebih elektronegatif (biasanya O, N, atau halogen) atau dengan pemutusan ikatan antara karbon dan atom kurang elektronegatif (biasanya H) sehingga dapat menghilangkan kerapatan elektron pada karbon . Sebaliknya, reduksi organik menghasilkan penguatan kerapatan elektron pada karbon yang disebabkan oleh pembentukan ikatan antara karbon dan atom yang kurang elektronegatif atau dengan pemutusan ikatan antara karbon dan atom yang lebih elektronegatif. 

Oksidasi mengurangi densitas elektron pada karbon dengan :

-         Membentuk salah satu dari  : C-O; C-N; C-X

-         Memutuskan ikatan            : C-H

Reduksi meningkatkan kerapatan elektron pada karbon dengan :

-         Membentuk                        : C-H

-         Memutuskan salah satu dari : C-O; C-N; C-X

Berdasarkan definisi ini, maka reaksi klorinasi metana untuk menghasilkan klorometana adalah oksidasi karena ikatan C-H rusak dan terbentuk ikatan C-Cl. Sedangkan, pada konversi alkil klorida menjadi alkana melalui pereaksi Grignard diikuti oleh protonasi adalah reduksi karena ikatan C-Cl rusak dan terbentuk ikatan baru C-H. 
Oksidasi dan reduksi pada aldehid dan keton
Aldehid dan keton sama-sama mempunyai gugus karbonil (C=O). Dengan demikian, sifat fisika dan kimia keduanya hampir sama. Aldehid dan keton dapat dikenai reaksi reduksi maupun oksidasi, dan menghasilkan senyawa organik golongan lain.
Reaksi oksidasi terhadap aldehid menggunakan reagen oksidator yang bervariasi akan menghasilkan asam karboksilat. Oksidator yang paling umum digunakan untuk aldehid adalah kalium dikromat. Aldehid juga dapat teroksidasi menjadi asam karboksilat oleh oksigen bebas di udara.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9TNOaCaCVhNIWwGuDUQMqTSAV8lf26_JCOimeL50om7j8Krpo51wS_puAZWxX8Ve394V1FBaI69VitmKj5Db5goy1w8gCjazypKQiN27T_xMLxDZ-aEZ6-PJfvkYW1QhQhQPMFS4bXqvt/s1600/2.png

Senyawa golongan keton sukar dioksidasi menggunakan oksidator apapun, termasuk kalium dikromat dan oksigen molekuler. Aldehida mudah dioksidasi sedangkan keton tidak bisa dioksidasi
Aldehida direduksi menghasilkan alkohol primer, sedangkan keton menghasilkan alkohol sekunder.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhawt1T6mQNwAmaxDk59w0ixW17mibKoSWKOAp_ZN6MtkvLtDPLddBKlxsSMTKfXouzz1juOWlkiaj2MDU-vIBjPsMCrR4ejxI1au46PgcFSDX1zhoiYJO67xzJSNWZSb0ZbexXTTejBruR/s1600/3.png

Reduksi ikatan rangkap C=O lebih sulit direduksi daripada ikatan rangkap C=C. Dengan demikian, jika suatu senyawa mengandung gugus C=O dan C=C dikenai reaksi reduksi, maka C=C akan tereduksi terlebih dahulu.

Pembuatan Aldehid
·         Oksidasi Alkohol Primer
Oksidasi alkohol primer dengan katalis Ag/Cu, reaksi ini dalam industri digunakan untuk membuat formaldehida/formalin.
RCH2OH           RC(OH)2           RC=OH
·         Destilasi kering garam Na- karboksilat dengan garam natrium format.
natrium karboksilat + asam format        alkanal + asam karbonat
RCOONa + HCOONa         RC=OH + Na2CO3
·         Dari alkilester format dengan pereaksi Grignard (R-MgI)
HCOOR + R-MgI          RC=OH + RO-MgI
RC(OH)2           RC=OH
Aldehida adalah golongan senyawa organik yang memiliki rumus umum R-CHO. Beberapa reaksi yang terjadi pada aldehida antara lain:
·         Oksidasi
Aldehida adalah reduktor kuat sehingga dapat mereduksi oksidator-oksidator lemah. Perekasi Tollens dan pereaksi Fehling adalah dua contoh oksidator lemah yang merupakan pereaksi khusus untuk mengenali aldehida. Oksidasi aldehida menghasilkan asam karboksilat. Pereaksi Tollens adalah larutan perak nitrat dalam amonia. Pereaksi ini dibuat dengan cara menetesi larutan perak nitrat dengan larutan amonia sedikit demi sedikit hingga endapan yang mula-mula terbentuk larut kembali. Pereaksi Tollens dapat dianggap sebagai larutan perak oksida (Ag2O). aldehida dapat mereduksi pereaksi Tollens sehingga membebaaskan unsur perak (Ag).
Reaksi aldehida dengan pereaksi Tollens dapat ditulis sebagai berikut :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiws2zlzhtmH07D5S-CgGh9ObPv9R2b09PVmGQLfk81RxYBPzG-Sosa5pU-dzoSJvVLnZz_LVHPebd_k2LoOnPk2rA5c2f_tyYQ2to8qI8ssWCaAB7FACVoCbEqzhkmwwtzI_8KKpB4sWGy/s320/15.jpg
REAKSI OKSIDASI PADA ALKOHOL

Alkohol sederhana mudah terbakar membentuk gas karbondioksida dan uap air. Oleh karena itu, etanol digunakan sebagai bahan bakar (spiritus). Reaksi pembakaran etanol sebagai berikut:

C2H5OH(l+ 3O2(g)  2CO2(g) + 3H2O(g) + kalor     

Dengan zat-zat pengoksidasi sedang, seperti larutan K2Cr2O7 dalam lingkungan asam, alkohol teroksidasi sebagai berikut :
1.      Reaksi oksidasi alkohol primer
akan menghasilkan alkanal (aldehida), jika dibiarkan beberapa lama, maka proses oksidasi akan berlanjut menghasilkan suatu asam karboksilat. Jika kita ingin memperoleh aldehida dari proses oksidasi ini, maka secepatnya dilakukan destilasi untuk menghindari proses oksidasi berlanjut.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzb34yEsIx0r1Me113N-8m4VVviE-8EYjcLWKzsmYcqTS4X5NlUmClEZo1x0rWPbVMnjvf1JZxnGyLwB5FOjXwno1U1qVxY5_5alc7o-zaJDjy9pvB3Q4XKvi1zx-SY5uHkyZY5CykxdAS/s1600/download-3.png

senyawa dengan 2 gugus OH terikat pada suatu atom karbon bersifat tidak stabil, dan terurai dengan melepaskan1 molekul air. Jadi, senyawa yang terbentuk pada reaksi diatas segera terurai sebagai berikut:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSMzrwfgF7ljt6Pncb_PCrVPHImO4E70L1y-2k7l34oIh_LgmsAkg_HiplFEu9wkPKCMN8kIaiuNDs45qJcA1Nh8jHQUhaLC0RcKSnMs1XW3wyU7x8jIIQskKOGGWjbmhRs35p5ifMbJ5G/s1600/download-4.png

Etanal yang dihasilkan dapat teroksidasi lebih lanjut membentuk asam asetat. Hal ini terjadi karena oksidasi aldehida lebih mudah daripada oksidasi alkohol.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_eomI-zIMWOYyewPXuWjsxd6Eju2YVTaTH6N4vioX4-x8RRdFMoR-5QE36q9e7w9q8CKF9qb-a3QYzyavckADS2vGfVVIol6MLKA7nOjb9C425eaeEwLqKpsuAurOOSPPtbEbHtP4R4VN/s1600/download-5.png


2.      Reaksi oksidasi alkohol sekunder
Alkohol sekunder dioksidasi menjadi keton. Tidak ada reaksi lebih lanjut yang terjadi seperti pada oksidasi alkohol primer. Sebagai contoh,, jika alkohol sekunder, 2-propanol, dipanaskan atau dioksidasi, maka akan terbentuk 2-propanon.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFcjPpPNp-Rbbf_akxIVtQ3b_qkYF4WR7W6pbTY3d4x_Y5pwc1CNNCOctstA0a2T3fBeIKFIBUGHtoglkihHClNaZ32JGcj38EUduynEIjrGet7rUtvPx26cj5ZwBaPoaaUPO7ANBG_EPD/s1600/download-6.png

Perubahan-perubahan pada kondisi reaksi tidak akan dapat merubah produk yang terbentuk.
Jika anda melihat kembali tahap kedua reaksi alkohol primer, anda akan melihat bahwa ada sebuah atom oksigen yang "disisipkan" antara atom karbon dan atom hidrogen dalam gugus aldehid untuk menghasilkan asam karboksilat. Untuk alkohol sekunder, tidak ada atom hidrogen semacam ini, sehingga reaksi berlangsung lebih cepat.


 3.      Reaksi oksidasi alkohol tersier
 Alkohol-alkohol tersier tidak dapat dioksidasi oleh natrium atau kalium dikromat(VI). Bahkan tidak ada reaksi yang terjadi.
Jika anda memperhatikan apa yang terjadi dengan alkohol primer dan sekunder, anda akan melibat bahwa agen pengoksidasi melepaskan hidrogen dari gugus -OH, dan sebuah atom hidrogen dari atom karbon terikat pada gugus -OH. Alkohol tersier tidak memiliki sebuah atom hidrogen yang terikat pada atom karbon tersebut.
Anda perlu melepaskan kedua atom hidrogen khusus tersebut untuk membentuk ikatan rangkap C=O.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQwXlAqziTiI15s3v89TSuFUlwM-J7GHqGmkuUq-sFRjuE_VKDoqxzE1u2g3hebIyMtce_UTdI3Di5Wsu0wuidNy0ylBj4zFaUxGk1v0CmCn76BpWapt7AZhwvXGLEMchhdrIQJGV7Gc9C/s1600/download-7.png

REAKSI PADA ASAM KARBOKSILAT

Asam karboksilat adalah golongan senyawa organik yang memiliki rumus umum R-COOH. Beberapa reaksi yang dapat terjadi pada asam karoksilat antara lain:
A.    Reaksi dengan basa
Asam alkanoat dapat bereaksi dengan basa menghasilkan garam dan air. Reaksi ini disebut reaksi penetralan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDQbwQeLs80d51wdxjX3rbnGRhRbqRgCuLT3x96wLX4pG_jlwEytD8sBCvquI5q3ZWv9WDoFI-qpVVJN5kBi95RTzstt_Zz1xL8bQzu65nrV3mI5yvuHaMGpIKklGm4SjjeG8dNFgXXLFW/s1600/download-8.png
Asam asetat                        Natrium asetat

CH3COOH +  NaHCO3                  CH3COONa + H2O + CO2
                          Asam asetat      natrium bikarbonat       Natrium asetat

Garam natrium atau kalium dari asam karboksilat suhu tinggi dikenal sebagai sabun. Sabun natrium disebut sabun keras, sedangkan sabun kalium disebut sabun lunak. Sebagai contoh, yaitu natrium stearat (NaC17H35COO) dan kalium stearat (KC17H35COO).
Asam alkanoat tergolong asam lemah, semakin panjang rantai alkilnya, semakin lemah asamnya. Jadi, asam alkanoat yang paling kuat adalah asam format, HCOOH. Asam format mempunyai Ka=1,8x10-4. Oleh karena itu, larutan garam natrium dan kaliumnya mengalami hidrolisis parsial dan bersifat basa.
BReaksi dengan alkanol
Reaksi antara asam karboksilat dengan alkanol akan menghasilkan suatu ester. Suatu ester asam karboksilat adalah suatu senyawa yang mengandung gugus CO2R. Reaksi ini dikenal dengan reaksi esterifikasi.
Reaksi ini biasanya dikatalisis oleh asam dan merupakan reaksi kesetimbangan.
Reaksi umum:

RCOOH + R’OH RCOOR’ + H2O

Contoh reaksi :
asam alkanoat dapat bereaksi dengan alkohol menghasilkan senyawa ester.

1)      CH3COOH + CH3–OH  CH3COOH CH3 + H2O
Asam Etanoat Metanol Metil Etanoat

2)      CH3CH2COOH + CH3CH2–OH  CH3CH2COO CH3 + H2O
Asam Propanoat Etanol Etil Propanoat

C. Reaksi reduksi
Reaksi reduksi dapat terjadi pada alkanoat menggunakan reduktor litium alumunium hidrida (LiAlH4). Produk reaksinya adalah senyawa alkanol.
Banyak sekali penerapan reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari misalnya:

- pelapisan logam untuk perhiasan, peralatan rumah tangga, dll
- pelapisan logam pada tangkki penyimpan bahan bakar pada SPBU
- pembuatan logam-dari biji logam seperti pembuatan logam aluminium dan tembaga
- pembuatan logam berbasis besi
- sebagai dasar pembuatan bahan bakar mobil berbahan bakar listrik 

Permasalahan :
1. Aldehid juga dapat teroksidasi menjadi asam karboksilat oleh oksigen bebas di udara. bagaimana proses  oksidasi aldehid menjadi asam karboksilat oleh oksigen di udara bebas?
2.dari pertanyaan pertama
apakah dengan proses tersebut akan mempengaruhi esensi asam karboksilat yang terbentuk ?
3.  sebagai dasar pembuatan bahan bakar mobil berbahan bakar listrik. bagaimana prinsip kerja pembuatan bahan bakar mobil berbahan bakar listrik dengan penerapan reaksi redoks ?   

12 comments:

  1. Saya akan mencoba menjawab permasalahan no 1
    Aldehid dan keton sama-sama mempunyai gugus karbonil (C=O). Dengan demikian, sifat fisika dan kimia keduanya hampir sama. Aldehid dan keton dapat dikenai reaksi reduksi maupun oksidasi, dan menghasilkan senyawa organik golongan lain.
    Reaksi oksidasi terhadap aldehid menggunakan reagen oksidator yang bervariasi akan menghasilkan asam karboksilat. Oksidator yang paling umum digunakan untuk aldehid adalah kalium dikromat. Aldehid juga dapat teroksidasi menjadi asam karboksilat oleh oksigen bebas di udara.

    ReplyDelete
  2. Jawaban no 2Oksidasi dan reduksi tepatnya merujuk pada perubahan bilangan oksidasi karena transfer elektron yang sebenarnya tidak akan selalu terjadi. Sehingga oksidasi lebih baik didefinisikan sebagai peningkatan bilangan oksidasi, dan reduksi sebagai penurunan bilangan oksidasi. Dalam praktiknya, transfer elektron akan selalu mengubah bilangan oksidasi, namun terdapat banyak reaksi yang diklasifikasikan sebagai "redoks" walaupun tidak ada transfer elektron dalam reaksi tersebut (misalnya yang melibatkan ikatan kovalen).
    Esensi adalah apanya kenyataan, yaitu hakikatnya. Pengertian mengenai esensi mengalami perubahan sesuai dengan konsep penggunaannya, sehingga esensi ialah pada konsepnya sendiri.
    Jadi menurut saya esensi dari asam karboksilat itu akan berubah sesuai dengan proses yang digunakanya

    ReplyDelete
  3. saya akan mencoba menjawab permasalahan 1

    Skip to content

    Home
    About
    Introduction
    Educational Background
    Working Experiences
    Training
    Charcoal Briquettes

    16/12/2011 Adi Setiadi
    Oksidasi Aldehid dan Keton

    Latar belakang

    Mengapa aldehid dan keton memiliki sifat yang berbeda?

    Anda akan mengingat dari pembahasan lain di topik aldehid keton bahwa perbedaan antara aldehid dan keton adalah keberadaan sebuah atom hidrogen yang terikat pada ikatan rangkap C=O dalam aldehid, sedangkan pada keton tidak ditemukan hidrogen seperti ini.

    Keberadaan atom hidrogen tersebut menjadikan aldehid sangat mudah teroksidasi. Atau dengan kata lain, aldehid adalah agen pereduksi yang kuat.

    Karena keton tidak memiliki atom hidrogen istimewa ini, maka keton sangat sulit dioksidasi. Hanya agen pengoksidasi sangat kuat seperti larutan kalium manganat(VII) (larutan kalium permanganat) yang bisa mengoksidasi keton – itupun dengan mekanisme yang tidak rapi, dengan memutus ikatan-ikatan C-C.

    Dengan tidak memperhitungkan agen pengoksidasi yang kuat ini, anda bisa dengan mudah menjelaskan perbedaan antara sebuah aldehid dengan sebuah keton. Aldehid dapat dioksidasi dengan mudah menggunakan semua jenis agen pengoksidasi; sedangkan keton tidak.

    Rincian reaksi-reaksi ini akan dibahas lebih lanjut pada bagian-bagian bawah halaman ini.

    Apa yang terbentuk apabila aldehid dioksidasi?

    Hasil yang terbentuk tergantung pada apakah reaksi dilakukan pada kondisi asam atau basa. Pada kondisi asam, aldehid dioksidasi menjadi sebuah asam karboksilat. Pada kondisi basa, asam karboksilat tidak bisa terbentuk karena dapat bereaksi dengan logam alkali. Olehnya itu yang terbentuk adalah garam dari asam karboksilat.

    ReplyDelete
  4. Reaksi oksidasi terhadap aldehid menggunakan reagen oksidator yang bervariasi akan menghasilkan asam karboksilat. Oksidator yang paling umum digunakan untuk aldehid adalah kalium dikromat. Aldehid juga dapat teroksidasi menjadi asam karboksilat oleh oksigen bebas di udara.

    ReplyDelete
  5. Reaksi oksidasi terhadap aldehid menggunakan reagen oksidator yang bervariasi akan menghasilkan asam karboksilat. Oksidator yang paling umum digunakan untuk aldehid adalah kalium dikromat. Aldehid juga dapat teroksidasi menjadi asam karboksilat oleh oksigen bebas di udara.

    ReplyDelete
  6. Saya akan mencoba menjawab permasalahan no 1
    Aldehid dan keton sama-sama mempunyai gugus karbonil (C=O). Dengan demikian, sifat fisika dan kimia keduanya hampir sama. Aldehid dan keton dapat dikenai reaksi reduksi maupun oksidasi, dan menghasilkan senyawa organik golongan lain.
    Reaksi oksidasi terhadap aldehid menggunakan reagen oksidator yang bervariasi akan menghasilkan asam karboksilat. Oksidator yang paling umum digunakan untuk aldehid adalah kalium dikromat. Aldehid juga dapat teroksidasi menjadi asam karboksilat oleh oksigen bebas di udara.

    ReplyDelete
  7. Saya akan mencoba menjawab permasalahan no 1
    Aldehid dan keton sama-sama mempunyai gugus karbonil (C=O). Dengan demikian, sifat fisika dan kimia keduanya hampir sama. Aldehid dan keton dapat dikenai reaksi reduksi maupun oksidasi, dan menghasilkan senyawa organik golongan lain.
    Reaksi oksidasi terhadap aldehid menggunakan reagen oksidator yang bervariasi akan menghasilkan asam karboksilat. Oksidator yang paling umum digunakan untuk aldehid adalah kalium dikromat. Aldehid juga dapat teroksidasi menjadi asam karboksilat oleh oksigen bebas di udara.

    ReplyDelete
  8. jawban permasalahan no 1 Aldehida adalah reduktor kuat sehingga dapat mereduksi oksidator-oksidator lemah. Perekasi Tollens dan pereaksi Fehling adalah dua contoh oksidator lemah yang merupakan pereaksi khusus untuk mengenali aldehida. Oksidasi aldehida menghasilkan asam karboksilat. Pereaksi Tollens adalah larutan perak nitrat dalam amonia. Pereaksi ini dibuat dengan cara menetesi larutan perak nitrat dengan larutan amonia sedikit demi sedikit hingga endapan yang mula-mula terbentuk larut kembali. Pereaksi Tollens dapat dianggap sebagai larutan perak oksida (Ag2O). aldehida dapat mereduksi pereaksi Tollens sehingga membebaaskan unsur perak (Ag).

    ReplyDelete
  9. Mengapa aldehid dan keton memiliki sifat yang berbeda?

    Anda akan mengingat dari pembahasan lain di topik aldehid keton bahwa perbedaan antara aldehid dan keton adalah keberadaan sebuah atom hidrogen yang terikat pada ikatan rangkap C=O dalam aldehid, sedangkan pada keton tidak ditemukan hidrogen seperti ini.

    Keberadaan atom hidrogen tersebut menjadikan aldehid sangat mudah teroksidasi. Atau dengan kata lain, aldehid adalah agen pereduksi yang kuat.

    Karena keton tidak memiliki atom hidrogen istimewa ini, maka keton sangat sulit dioksidasi. Hanya agen pengoksidasi sangat kuat seperti larutan kalium manganat(VII) (larutan kalium permanganat) yang bisa mengoksidasi keton – itupun dengan mekanisme yang tidak rapi, dengan memutus ikatan-ikatan C-C.

    Dengan tidak memperhitungkan agen pengoksidasi yang kuat ini, anda bisa dengan mudah menjelaskan perbedaan antara sebuah aldehid dengan sebuah keton. Aldehid dapat dioksidasi dengan mudah menggunakan semua jenis agen pengoksidasi; sedangkan keton tidak.

    ReplyDelete
  10. Reaksi oksidasi terhadap aldehid menggunakan reagen oksidator yang bervariasi akan menghasilkan asam karboksilat. Oksidator yang paling umum digunakan untuk aldehid adalah kalium dikromat. Aldehid juga dapat teroksidasi menjadi asam karboksilat oleh oksigen bebas di udara.

    ReplyDelete
  11. Reaksi oksidasi terhadap aldehid menggunakan reagen oksidator yang bervariasi akan menghasilkan asam karboksilat. Oksidator yang paling umum digunakan untuk aldehid adalah kalium dikromat. Aldehid juga dapat teroksidasi menjadi asam karboksilat oleh oksigen bebas di udara.

    ReplyDelete
  12. Apa perbedaan mekanisme reaksi oksidasi alkohol menjadi keton dan aldehit?

    ReplyDelete

SINTESIS SENYAWA OBAT YANG MEMILIKI PUSAT KIRAL

Permasalahan : 1. Dalam suatu senyawa, distribusi elektron tidak merata, ada atom dengan densitas elektron yang lebih besar atau disebut m...