Oksidasi senyawa organik
merupakan keadaan terjadinya pembentukan ikatan antara karbon dan atom yang
lebih elektronegatif (biasanya O, N, atau halogen) atau dengan pemutusan ikatan
antara karbon dan atom kurang elektronegatif (biasanya H) sehingga dapat
menghilangkan kerapatan elektron pada karbon . Sebaliknya,
reduksi organik menghasilkan penguatan kerapatan elektron pada karbon yang
disebabkan oleh pembentukan ikatan antara karbon dan atom yang kurang
elektronegatif atau dengan pemutusan ikatan antara karbon dan atom yang lebih
elektronegatif.
Permasalahan :
1. Aldehid juga dapat teroksidasi menjadi asam karboksilat oleh oksigen bebas di udara. bagaimana proses oksidasi aldehid menjadi asam karboksilat oleh oksigen di udara bebas?
2.dari pertanyaan pertama
apakah dengan proses tersebut akan mempengaruhi esensi asam karboksilat yang terbentuk ?
3. sebagai dasar pembuatan bahan bakar mobil berbahan bakar listrik. bagaimana prinsip kerja pembuatan bahan bakar mobil berbahan bakar listrik dengan penerapan reaksi redoks ?
Oksidasi mengurangi densitas
elektron pada karbon dengan :
- Membentuk
salah satu dari : C-O; C-N; C-X
- Memutuskan
ikatan : C-H
Reduksi meningkatkan kerapatan
elektron pada karbon dengan :
- Membentuk
: C-H
- Memutuskan
salah satu dari : C-O; C-N; C-X
Berdasarkan definisi ini, maka
reaksi klorinasi metana untuk menghasilkan klorometana adalah oksidasi karena
ikatan C-H rusak dan terbentuk ikatan C-Cl. Sedangkan, pada konversi alkil
klorida menjadi alkana melalui pereaksi Grignard diikuti oleh protonasi adalah
reduksi karena ikatan C-Cl rusak dan terbentuk ikatan baru C-H.
Oksidasi dan reduksi pada aldehid
dan keton
Aldehid dan keton sama-sama
mempunyai gugus karbonil (C=O). Dengan demikian, sifat fisika dan kimia
keduanya hampir sama. Aldehid dan keton dapat dikenai reaksi reduksi maupun
oksidasi, dan menghasilkan senyawa organik golongan lain.
Reaksi oksidasi terhadap aldehid
menggunakan reagen oksidator yang bervariasi akan menghasilkan asam
karboksilat. Oksidator yang paling umum digunakan untuk aldehid adalah kalium
dikromat. Aldehid juga dapat teroksidasi menjadi asam karboksilat oleh oksigen
bebas di udara.
Senyawa golongan keton sukar
dioksidasi menggunakan oksidator apapun, termasuk kalium dikromat dan oksigen
molekuler. Aldehida mudah dioksidasi sedangkan keton tidak bisa dioksidasi
Aldehida direduksi menghasilkan
alkohol primer, sedangkan keton menghasilkan alkohol sekunder.
Reduksi
ikatan rangkap C=O lebih sulit direduksi daripada ikatan rangkap C=C. Dengan
demikian, jika suatu senyawa mengandung gugus C=O dan C=C dikenai reaksi
reduksi, maka C=C akan tereduksi terlebih dahulu.
Pembuatan Aldehid
·
Oksidasi Alkohol Primer
Oksidasi alkohol
primer dengan katalis Ag/Cu, reaksi ini dalam industri digunakan untuk membuat
formaldehida/formalin.
RCH2OH
RC(OH)2 RC=OH
·
Destilasi kering garam Na- karboksilat dengan garam natrium
format.
natrium karboksilat +
asam format alkanal + asam karbonat
RCOONa + HCOONa RC=OH + Na2CO3
RCOONa + HCOONa RC=OH + Na2CO3
·
Dari alkilester format dengan pereaksi Grignard (R-MgI)
HCOOR +
R-MgI RC=OH + RO-MgI
RC(OH)2
RC=OH
Aldehida adalah
golongan senyawa organik yang memiliki rumus umum R-CHO. Beberapa reaksi yang
terjadi pada aldehida antara lain:
·
Oksidasi
Aldehida adalah
reduktor kuat sehingga dapat mereduksi oksidator-oksidator lemah. Perekasi
Tollens dan pereaksi Fehling adalah dua contoh oksidator lemah yang merupakan
pereaksi khusus untuk mengenali aldehida. Oksidasi aldehida menghasilkan asam
karboksilat. Pereaksi Tollens adalah larutan perak nitrat dalam amonia.
Pereaksi ini dibuat dengan cara menetesi larutan perak nitrat dengan larutan
amonia sedikit demi sedikit hingga endapan yang mula-mula terbentuk larut
kembali. Pereaksi Tollens dapat dianggap sebagai larutan perak oksida (Ag2O).
aldehida dapat mereduksi pereaksi Tollens sehingga membebaaskan unsur perak
(Ag).
Reaksi aldehida
dengan pereaksi Tollens dapat ditulis sebagai berikut :
REAKSI OKSIDASI PADA ALKOHOL
Alkohol sederhana mudah terbakar membentuk gas
karbondioksida dan uap air. Oleh karena itu, etanol digunakan sebagai bahan
bakar (spiritus). Reaksi pembakaran etanol sebagai berikut:
C2H5OH(l) +
3O2(g) → 2CO2(g) + 3H2O(g) +
kalor
Dengan zat-zat pengoksidasi sedang, seperti larutan K2Cr2O7 dalam
lingkungan asam, alkohol teroksidasi sebagai berikut :
1. Reaksi
oksidasi alkohol primer
akan menghasilkan alkanal (aldehida), jika dibiarkan beberapa lama, maka
proses oksidasi akan berlanjut menghasilkan suatu asam karboksilat. Jika kita
ingin memperoleh aldehida dari proses oksidasi ini, maka secepatnya dilakukan
destilasi untuk menghindari proses oksidasi berlanjut.
senyawa dengan 2 gugus OH terikat
pada suatu atom karbon bersifat tidak stabil, dan terurai dengan melepaskan1
molekul air. Jadi, senyawa yang terbentuk pada reaksi diatas segera terurai
sebagai berikut:
Etanal yang dihasilkan dapat
teroksidasi lebih lanjut membentuk asam asetat. Hal ini terjadi karena oksidasi
aldehida lebih mudah daripada oksidasi alkohol.
2. Reaksi
oksidasi alkohol sekunder
Alkohol sekunder dioksidasi menjadi keton. Tidak ada reaksi lebih lanjut yang terjadi seperti pada oksidasi
alkohol primer. Sebagai contoh,, jika alkohol
sekunder, 2-propanol, dipanaskan atau dioksidasi, maka akan terbentuk
2-propanon.
Perubahan-perubahan pada kondisi reaksi tidak akan dapat merubah produk
yang terbentuk.
Jika anda melihat kembali tahap kedua reaksi alkohol primer, anda akan
melihat bahwa ada sebuah atom oksigen yang "disisipkan" antara atom
karbon dan atom hidrogen dalam gugus aldehid untuk menghasilkan asam
karboksilat. Untuk alkohol sekunder, tidak ada atom hidrogen semacam ini,
sehingga reaksi berlangsung lebih cepat.
3. Reaksi
oksidasi alkohol tersier
Alkohol-alkohol tersier tidak dapat dioksidasi oleh natrium atau
kalium dikromat(VI). Bahkan tidak ada reaksi yang terjadi.
Jika anda memperhatikan apa yang terjadi dengan alkohol primer dan
sekunder, anda akan melibat bahwa agen pengoksidasi melepaskan hidrogen dari
gugus -OH, dan sebuah atom hidrogen dari atom karbon terikat pada gugus -OH.
Alkohol tersier tidak memiliki sebuah atom hidrogen yang terikat pada atom karbon
tersebut.
Anda perlu melepaskan kedua atom hidrogen khusus tersebut untuk membentuk
ikatan rangkap C=O.
REAKSI PADA ASAM KARBOKSILAT
Asam karboksilat adalah golongan senyawa organik yang
memiliki rumus umum R-COOH. Beberapa reaksi yang dapat terjadi pada asam
karoksilat antara lain:
A. Reaksi dengan basa
Asam alkanoat dapat bereaksi dengan basa menghasilkan
garam dan air. Reaksi ini disebut reaksi penetralan
Asam
asetat Natrium
asetat
CH3COOH
+ NaHCO3 → CH3COONa + H2O + CO2
Asam asetat natrium
bikarbonat Natrium asetat
Garam natrium atau kalium dari asam karboksilat suhu
tinggi dikenal sebagai sabun. Sabun natrium disebut sabun keras, sedangkan
sabun kalium disebut sabun lunak. Sebagai contoh, yaitu natrium stearat (NaC17H35COO)
dan kalium stearat (KC17H35COO).
Asam alkanoat tergolong asam lemah, semakin panjang
rantai alkilnya, semakin lemah asamnya. Jadi, asam alkanoat yang paling kuat
adalah asam format, HCOOH. Asam format mempunyai Ka=1,8x10-4.
Oleh karena itu, larutan garam natrium dan kaliumnya mengalami hidrolisis
parsial dan bersifat basa.
B. Reaksi dengan alkanol
Reaksi antara asam karboksilat dengan alkanol akan
menghasilkan suatu ester. Suatu ester asam karboksilat adalah suatu senyawa
yang mengandung gugus CO2R. Reaksi ini dikenal dengan reaksi
esterifikasi.
Reaksi ini biasanya dikatalisis oleh asam dan merupakan
reaksi kesetimbangan.
Reaksi umum:
RCOOH + R’OH → RCOOR’ + H2O
Contoh reaksi :
asam alkanoat dapat bereaksi dengan alkohol menghasilkan senyawa ester.
1) CH3COOH
+ CH3–OH → CH3COOH CH3 +
H2O
Asam Etanoat Metanol Metil Etanoat
2) CH3CH2COOH
+ CH3CH2–OH → CH3CH2COO
CH3 + H2O
Asam Propanoat Etanol Etil Propanoat
C. Reaksi reduksi
Reaksi reduksi dapat terjadi pada alkanoat menggunakan
reduktor litium alumunium hidrida (LiAlH4). Produk reaksinya adalah
senyawa alkanol.
Banyak sekali penerapan reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari misalnya:
- pelapisan logam untuk perhiasan, peralatan rumah tangga, dll
- pelapisan logam pada tangkki penyimpan bahan bakar pada SPBU
- pembuatan logam-dari biji logam seperti pembuatan logam aluminium dan tembaga
- pembuatan logam berbasis besi
- sebagai dasar pembuatan bahan bakar mobil berbahan bakar listrik
Banyak sekali penerapan reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari misalnya:
- pelapisan logam untuk perhiasan, peralatan rumah tangga, dll
- pelapisan logam pada tangkki penyimpan bahan bakar pada SPBU
- pembuatan logam-dari biji logam seperti pembuatan logam aluminium dan tembaga
- pembuatan logam berbasis besi
- sebagai dasar pembuatan bahan bakar mobil berbahan bakar listrik
Permasalahan :
1. Aldehid juga dapat teroksidasi menjadi asam karboksilat oleh oksigen bebas di udara. bagaimana proses oksidasi aldehid menjadi asam karboksilat oleh oksigen di udara bebas?
2.dari pertanyaan pertama
apakah dengan proses tersebut akan mempengaruhi esensi asam karboksilat yang terbentuk ?
3. sebagai dasar pembuatan bahan bakar mobil berbahan bakar listrik. bagaimana prinsip kerja pembuatan bahan bakar mobil berbahan bakar listrik dengan penerapan reaksi redoks ?
Saya akan mencoba menjawab permasalahan no 1
ReplyDeleteAldehid dan keton sama-sama mempunyai gugus karbonil (C=O). Dengan demikian, sifat fisika dan kimia keduanya hampir sama. Aldehid dan keton dapat dikenai reaksi reduksi maupun oksidasi, dan menghasilkan senyawa organik golongan lain.
Reaksi oksidasi terhadap aldehid menggunakan reagen oksidator yang bervariasi akan menghasilkan asam karboksilat. Oksidator yang paling umum digunakan untuk aldehid adalah kalium dikromat. Aldehid juga dapat teroksidasi menjadi asam karboksilat oleh oksigen bebas di udara.
Jawaban no 2Oksidasi dan reduksi tepatnya merujuk pada perubahan bilangan oksidasi karena transfer elektron yang sebenarnya tidak akan selalu terjadi. Sehingga oksidasi lebih baik didefinisikan sebagai peningkatan bilangan oksidasi, dan reduksi sebagai penurunan bilangan oksidasi. Dalam praktiknya, transfer elektron akan selalu mengubah bilangan oksidasi, namun terdapat banyak reaksi yang diklasifikasikan sebagai "redoks" walaupun tidak ada transfer elektron dalam reaksi tersebut (misalnya yang melibatkan ikatan kovalen).
ReplyDeleteEsensi adalah apanya kenyataan, yaitu hakikatnya. Pengertian mengenai esensi mengalami perubahan sesuai dengan konsep penggunaannya, sehingga esensi ialah pada konsepnya sendiri.
Jadi menurut saya esensi dari asam karboksilat itu akan berubah sesuai dengan proses yang digunakanya
saya akan mencoba menjawab permasalahan 1
ReplyDeleteSkip to content
Home
About
Introduction
Educational Background
Working Experiences
Training
Charcoal Briquettes
16/12/2011 Adi Setiadi
Oksidasi Aldehid dan Keton
Latar belakang
Mengapa aldehid dan keton memiliki sifat yang berbeda?
Anda akan mengingat dari pembahasan lain di topik aldehid keton bahwa perbedaan antara aldehid dan keton adalah keberadaan sebuah atom hidrogen yang terikat pada ikatan rangkap C=O dalam aldehid, sedangkan pada keton tidak ditemukan hidrogen seperti ini.
Keberadaan atom hidrogen tersebut menjadikan aldehid sangat mudah teroksidasi. Atau dengan kata lain, aldehid adalah agen pereduksi yang kuat.
Karena keton tidak memiliki atom hidrogen istimewa ini, maka keton sangat sulit dioksidasi. Hanya agen pengoksidasi sangat kuat seperti larutan kalium manganat(VII) (larutan kalium permanganat) yang bisa mengoksidasi keton – itupun dengan mekanisme yang tidak rapi, dengan memutus ikatan-ikatan C-C.
Dengan tidak memperhitungkan agen pengoksidasi yang kuat ini, anda bisa dengan mudah menjelaskan perbedaan antara sebuah aldehid dengan sebuah keton. Aldehid dapat dioksidasi dengan mudah menggunakan semua jenis agen pengoksidasi; sedangkan keton tidak.
Rincian reaksi-reaksi ini akan dibahas lebih lanjut pada bagian-bagian bawah halaman ini.
Apa yang terbentuk apabila aldehid dioksidasi?
Hasil yang terbentuk tergantung pada apakah reaksi dilakukan pada kondisi asam atau basa. Pada kondisi asam, aldehid dioksidasi menjadi sebuah asam karboksilat. Pada kondisi basa, asam karboksilat tidak bisa terbentuk karena dapat bereaksi dengan logam alkali. Olehnya itu yang terbentuk adalah garam dari asam karboksilat.
Reaksi oksidasi terhadap aldehid menggunakan reagen oksidator yang bervariasi akan menghasilkan asam karboksilat. Oksidator yang paling umum digunakan untuk aldehid adalah kalium dikromat. Aldehid juga dapat teroksidasi menjadi asam karboksilat oleh oksigen bebas di udara.
ReplyDeleteReaksi oksidasi terhadap aldehid menggunakan reagen oksidator yang bervariasi akan menghasilkan asam karboksilat. Oksidator yang paling umum digunakan untuk aldehid adalah kalium dikromat. Aldehid juga dapat teroksidasi menjadi asam karboksilat oleh oksigen bebas di udara.
ReplyDeleteSaya akan mencoba menjawab permasalahan no 1
ReplyDeleteAldehid dan keton sama-sama mempunyai gugus karbonil (C=O). Dengan demikian, sifat fisika dan kimia keduanya hampir sama. Aldehid dan keton dapat dikenai reaksi reduksi maupun oksidasi, dan menghasilkan senyawa organik golongan lain.
Reaksi oksidasi terhadap aldehid menggunakan reagen oksidator yang bervariasi akan menghasilkan asam karboksilat. Oksidator yang paling umum digunakan untuk aldehid adalah kalium dikromat. Aldehid juga dapat teroksidasi menjadi asam karboksilat oleh oksigen bebas di udara.
Saya akan mencoba menjawab permasalahan no 1
ReplyDeleteAldehid dan keton sama-sama mempunyai gugus karbonil (C=O). Dengan demikian, sifat fisika dan kimia keduanya hampir sama. Aldehid dan keton dapat dikenai reaksi reduksi maupun oksidasi, dan menghasilkan senyawa organik golongan lain.
Reaksi oksidasi terhadap aldehid menggunakan reagen oksidator yang bervariasi akan menghasilkan asam karboksilat. Oksidator yang paling umum digunakan untuk aldehid adalah kalium dikromat. Aldehid juga dapat teroksidasi menjadi asam karboksilat oleh oksigen bebas di udara.
jawban permasalahan no 1 Aldehida adalah reduktor kuat sehingga dapat mereduksi oksidator-oksidator lemah. Perekasi Tollens dan pereaksi Fehling adalah dua contoh oksidator lemah yang merupakan pereaksi khusus untuk mengenali aldehida. Oksidasi aldehida menghasilkan asam karboksilat. Pereaksi Tollens adalah larutan perak nitrat dalam amonia. Pereaksi ini dibuat dengan cara menetesi larutan perak nitrat dengan larutan amonia sedikit demi sedikit hingga endapan yang mula-mula terbentuk larut kembali. Pereaksi Tollens dapat dianggap sebagai larutan perak oksida (Ag2O). aldehida dapat mereduksi pereaksi Tollens sehingga membebaaskan unsur perak (Ag).
ReplyDeleteMengapa aldehid dan keton memiliki sifat yang berbeda?
ReplyDeleteAnda akan mengingat dari pembahasan lain di topik aldehid keton bahwa perbedaan antara aldehid dan keton adalah keberadaan sebuah atom hidrogen yang terikat pada ikatan rangkap C=O dalam aldehid, sedangkan pada keton tidak ditemukan hidrogen seperti ini.
Keberadaan atom hidrogen tersebut menjadikan aldehid sangat mudah teroksidasi. Atau dengan kata lain, aldehid adalah agen pereduksi yang kuat.
Karena keton tidak memiliki atom hidrogen istimewa ini, maka keton sangat sulit dioksidasi. Hanya agen pengoksidasi sangat kuat seperti larutan kalium manganat(VII) (larutan kalium permanganat) yang bisa mengoksidasi keton – itupun dengan mekanisme yang tidak rapi, dengan memutus ikatan-ikatan C-C.
Dengan tidak memperhitungkan agen pengoksidasi yang kuat ini, anda bisa dengan mudah menjelaskan perbedaan antara sebuah aldehid dengan sebuah keton. Aldehid dapat dioksidasi dengan mudah menggunakan semua jenis agen pengoksidasi; sedangkan keton tidak.
Reaksi oksidasi terhadap aldehid menggunakan reagen oksidator yang bervariasi akan menghasilkan asam karboksilat. Oksidator yang paling umum digunakan untuk aldehid adalah kalium dikromat. Aldehid juga dapat teroksidasi menjadi asam karboksilat oleh oksigen bebas di udara.
ReplyDeleteReaksi oksidasi terhadap aldehid menggunakan reagen oksidator yang bervariasi akan menghasilkan asam karboksilat. Oksidator yang paling umum digunakan untuk aldehid adalah kalium dikromat. Aldehid juga dapat teroksidasi menjadi asam karboksilat oleh oksigen bebas di udara.
ReplyDeleteApa perbedaan mekanisme reaksi oksidasi alkohol menjadi keton dan aldehit?
ReplyDelete